Senin, Maret 07, 2005

Surat Cinta Dari Hawa

SURAT CINTA DARI HAWA

Assalamu’alaikum wr wb
Segala puji hanya bagi Rabb yang mempertemukan hati kita
Dalam cinta kepadaNya…
Sholawat kepada Rasulullah SAW, teladan sebenarnya
Semoga kita bisa berkumpul bersama beliau di syurgaNya yang abadi …

Dear Adam...
Maafkan aku jika tulisan ini membuatmu tersinggung atau marah
Sesungguhnya aku adalah Hawa..
Teman yang kau pinta
semasa kesunyian di syurga dahulu

Wahai Adamku.....
Aku berasal dai tulang rusukmu yang bengkok
Membuatku mudah sekali berbuat salah
tergelincir dari landasan ilahi
Oleh karena itu adamku, aku butuh bimbinganmu...

Adam....
Maha Suci Alloh yang menakdirkan jumlah kaumku lebih banyak dari kaummu
ini adalah sebuah ketetapan Alloh
Bayangkan jika jumlah kaummu lebih banyak dari kaumku
Niscaya merahlah dunia, karna darah
Kaummu akan saling berperang karna hawa
Tentu adamku ingat peristiwa Habil dan Qobil
dan turun temurun sampai anak cucunya
Dan tentu saja, jika kaummu lebih banyak
Maka menjadi tidak selaraslah hukum Alloh
yang memperbolehkan kaummu beristri lebih dari satu tapi
tidak boleh lebih dari empat ...

Adam....
Bukan karena banyaknya kaumku
yang mengejar dirimu yang membuatku risau
atau bukan karena jumlahmu yang sedikit yang membuatku resah
bukan..
tapi...
aku risau, gundah menyaksikan perbuatan kaummu…..

Kaumku, sejak dulu...
memang harus patuh kepadamu ketika sudah menjadi istrimu…..
Namun...
terasa berat pula bagiku mengungkapkan isi hatiku saat ini…


Adamku yang dikasihi Alloh....
aku tahu bahwa dalam Al-Qur'an ada ayat
yang menyatakan bahwa kaummu adalah pemimpin bagi kaumku
Engkau diberi amanah untuk mendidikku, menjagaku
agar selalu dalam ridho Tuhan kita

Tapi adamku....
bukankah telah kau saksikan sendiri bagaimana kondisi kaumku saat ini?
Mungkin banyak dari kaumku yang sudah tidak lagi
menghormati tanggungjawabmu itu..
Dan entah sudah berapa banyak kasus kaumku lepas dari kodratnya...
Lihatlah Adam...
Banyak dari kaumku yang bertebaran di keramaian
dan membiarkan auratnya terbuka..
Membiarkan mata-mata jalang sebagian dari kaummu
memandangnya dengan penuh nafsu..
Naudzubillah..

Adam..
Mengapa kau biarkan kaumku seperti ini?
Betul, jika kaumku kelak, akan menjadi seorang ibu,
madrasah bagi anak-anakmu..
Tapi lihatlah...
pada saat yang sama kaumku tampil kedepan mengurus hal negara,
mencari nafkah, bahkan berada di hutan memanggul senjata
pergi pagi pulang entah kapan..
Madrasah bukankah tidak boleh tutup walau sejenak?
Agar anak-anakmu juga bisa belajar kapanpun dia mau...
Adam..
Apakah sekarang kau tidak seperti dulu?
Sudah hilangkah kasih sucimu terhadapku?

Adam...
jangan marah ya, jika kukatakan
seandainya kaumku tergelincir
maka engkaulah yang akan menanggungnya...
Kau tanya kenapa?
Ya, bukankah jika seorang anak berbuat jahat,
maka orangtuanyalah yang akan disalahkan..
Jika murid bodoh maka orang berkata
pasti gurunya yang tak pandai mengajar..
Kulihat kaummu balik menyalahkan kaumku...
Kau katakan hawa susah diatur, tidak mau mendengar perkataanmu
Tidak mudah menerima nasehat, keras kepala..

Adamku...
cobalah bertanya pada dirimu..
Apakah didikanmu kepada kaumku
seperti didikan Nabi Muhammad SAW terhadap istri-istrinya?
Apakah adam memperhatikan Hawa seperti psikologi Rasulullah
terhadap istri-istrinya?
Apakah akhlak dan pribadimu sudah pantas dijadikan contoh bagi kaumku?

Adam.........
Engkau adalah imam
dan aku adalah makmumnya
ya, aku adalah pengikutmu karna engkaulah pemimpinku
jika Adam benar, hawa pun benar...
Jika kau lalai, maka lalailah pula aku
Kau dilebihkan akal olehNya,
maka pergunakanlah untuk mendidikku..
Maka Adamku..
pimpinlah aku...
karna betapa seringnya aku khilaf
didorong oleh nafsu dan perasaanku

Bimbing aku menyelami firman-firman Tuhanku
agar aku menjadi pendampingmu yang sholehah
Perdengarkan kepadaku kalimah syahdu dari Tuhanku
agar cahayaNya senantiasa menerangi hidupku
Tiupkan ruh jihad ke dalam dadaku
agar aku menjadi mujahidah kekasih Alloh
Adam...
Jika engkau masih lalai dan khilaf
masih berbuat seenaknya
masih tak acuh dengan semua tanggung jawabmu
masih gentar mencegah kemungkaran
dan masih segan mengikuti langkah Rasul dan sahabat
maka tunggu dan lihatlah
dunia ini akan hancur karena kaumku yang akan memerintah
Dan bagimu, hanya rasa malu yang teramat besarlah
yang mampu kau tunjukkan
dihadapan kaumku dan Tuhanmu

Adamku...
Maafkan aku..
maafkan aku sekali lagi...
jika surat yang kusampaikan kepadamu ini
menimbulkan amarah didadamu
tapi percayalah...
Bukan emas, atau intan berlian yang kucari..
bukan...
hanya hati tulus ikhlas darimu adam..
tuk kembali merenungi peranmu diciptakanNYa
dan melaksanakan sebenar-benarnya tanggungjawabmu...

dengarkanlah...
suara hatiku untukmu

Wassalam

----- tulus dari hawa--------
dari hawa yang mencintaiku
damarati.blogspot.com

Tidak ada komentar: