Jumat, Maret 11, 2005

Antologi Keangkuhan

Hari ini
Ku cuma bisa duduk di luar
Tak bisa berdiri sejajar
Di strata mereka, coba unjukkan diri

Mungkin kini
Hanya sebelah mata mereka pandangi aku
Sarat angkuhmu busungkan dada
Merasa kuasa beli segala

Tapi nanti
Yakin ku pasti
Dengan telanjang mereka akan jilati diriku ini

Bukan sekedar ku berkoar
Atau sesumbar omong besar
Semua kan kubuktikan bila tiba saatku unjuk gigi
Kan kupatahkan tirai besi penghalang
Kan kuruntuhkan tembok penghadang

Sajak ini bukan elegi rasa iri
Menyumbat nurani, membakar hati
Tak pula kobarkan percik permusuhan
Antara dua dunia kita berbeda
Karena angkuhmu pisahkan kita
Disini


GOR Wisanggeni Tegal
21 Maret 1999

Tidak ada komentar: