Seminggu sudah Ramadhan 1425 H kulalui. Nuansa berbeda dari Ramadhan sebelumnya aku rasakan. Setiap tahun memberi arti yang berbeda bagiku, tahun ini pun demikian mencoba melepuhkan aku dari tebal dosa yang mendaki di sekujur diri. Ah.. betapa Alloh masih sayang denganku! dipertemukan Lagi aku dengan tamu agung ini. Masih diberinya kesempatan aku mereguk berkah, rahmat dan ampunannya.
Pada malam ketiga yang lalu aku merenung.. khusuk di sebuah kamar hotel. Memetakan apa rencana, apa yang sudah aku alpa. Di kamar 353 menjadi saksi kusutnya aku mengisi waktu lalu. Ya Rabbi luluskan aku Ramadhan tahun ini.
Sabtu, September 30, 2006
APA KABAR DIRI
Melahap dari bagian lelap
Dekap semua dalam gelam
Menenangkan..
menjura taksim pada takdir
menyusuri anak sungai kehidupan
gurat tangan pena Tuhan
Sahabat..
Aku ingin kita belajar
Pada udara pagi
Pada terang mentari
Pun tak usah kau risau gelap
Asa ketenangan di bersemayam
rebah mengamini penyerahan diri
Waktu cuma gugusan penantian
akhirnya lenyap menuju keabadian
Kemuliaan dan laknat
Dua sisi pertaruhan sejati
Langganan:
Postingan (Atom)