Senin, Juli 24, 2006

Dintrogasi LAGI!

Adakah kepercayaan pada sebuah kisah mesti diputar balikan, hingga ditemukan lelah dan hap.. ditangkap, jadilah korban.
Seperti Jumat 21 Juli 2006. Aku dipanggil polisi sebagai saksi kehilangan material di tempatku bekerja. Sepucuk surat bernomor Spgl/41/VII/2006/res aku kantongi dari Polres Ciwandan. Dengan itikad baik aku datang kesana, sungguh. Membantu membongkar pencurian yang sering terjadi di tempatku bekerja.Namun apa yang dinyana akumerasa ada yang salah dari pertanyaan yang mereka (Polisi) lontarkan. Seperti menggiring aku untuk mencari salahku hanya karena namaku tertera pada tanda terima barang. Aku hanya sebatas menerima barang setelah selesai pengerjaannya di Subcontraktor. Hanya itu.
Dan yang bikin sangat tak nyaman, aku ditawari istirahat setelah sesi kedua introgasi (sesi pertama dari jam 9.00 - 11.30 & sesi kedua 14.15 - ?).
Mau tahu kenapa kutulis tanda tanya, begini ceritanya.
Kronologi proses pengiriman dan penerimaan besi steinless untuk pengerjaan komponen tersebut sudah aku urai, lengkap dengan data no surat jalan keluar masuknya. Masak polisi bilang begini"ini ga menyelesaikan masalah, kalo kamu tahu siapa yang nyuri itu baru penyelesaian". Segampang itukah komentar yang dilontarkan. Dan yang paling bikin enek mereka katakan kalo mereka bisa mengintrogasi aku selama 24 jam. Apa-apaan ini. Seperti maling saja aku ini. Aku datang sebagai saksi, niatnya membantu polisi, kok mereka kaya gitu ga ngerti aku.#$^^*&%^%&*!
Terakhir paling bikin aku mangkel, ditawarinya aku untuk istirahat 15.45 aku ambil karena telah kering leherku menjawab pertanyaan polisi yang itu-itu saja. Eh, ternyata aku ditinggal pergi oleh personel polisi yang mengintrogasiku itu. Mau tahu ditinggal kemana? ditinggal menghadiri undangan acara makan-makan. Gila ga tuh. Stres aku nungguin sampai jam 17.30, langit udah gelap, hampir magrib. Akhirnya kutanya petugas jaga no telpon personel polisi yang mengintrogasi aku itu. No hpnya ga aktif, kutanya lagi ada no lainnya? dikasih aku telpon rumah, dari suara dibalik gagang telpon itu kutahu no hp lain polisi itu. Kucoba hubungi ga aktif lagi. Sialan.
Akhirnya aku telpon kantor untuk minta dijemput mobil kantor. Sesampainya di kantor aku datang ke atasanku untuk berkonsultasi. Dia OK aja aku pulang. Sampai di ruang meja personalia aku bimbang, Pak Casman orang personalia bilang aku bisa dinggap melarikan diri. Aku jadi khawatir, maka balik lagilah aku ke Polsek, sang introgator belum juga nonggol.
HP ku berbunyi, dari atasanku rupanya. "Wan kamu pulang aja, udah dilanjut lain waktu aja, udah ga profesional gitu soalnya,tar saya dampingi"
Berbekal kalimat itu aku pulang.
Kejadian ini cukup bikin aku stress, menyesakan. Akhirnya aku seperti mengambil pembenaran sendiri.
"BENAR ATAU SALAH KAMU JANGAN SAMPAI BERURUSAN DAH AMA POLISI"
Kejadian ini kali kedua berurusan dengan polisi. Motor ditabrak, eh giliran dikeluarkan dari kantor polisi malah suruh bayar. Ga jelas, dah jadi korban malah dikorbanin. Agak khawatir juga aku ini akan terulang lagi. Tinggal keteguhan hati kalo aku tidak bersalah, aku bukan pencuri.
Semoga Alloh memberi pencerahan di hati para polisi.