Senin, Mei 01, 2006
BUKU KEMATIANKU
Buku kematianku
Segera setelah pagi tiba kau menyapa
Menjuntai senyum simpul kepastian
Namun selalu kusambut pengingkaran
Mataku terpicing
segaris terang siluet
menuntun aku menemukan tanda
laron-laron bergelimpangan
disekitar lampu usang
seekor cicak gepeng
di ketiak pintu kamar mandi yang tergesa kubuka
rambut dan ketombe yang tanggal dari kulit kepala
ini adalah bahasa bijaksana
Buku kematianku
Selepas subuh sepenggal nama diumumkan telah berpulang
Sebuah kisah yang kudengar, perihnya laksana sayatan seribu pedang
Menyelami nurani
Aku menemukan tanya
Kapan buku kematianku dibuka?
damarati
Ciwaduk, Februari 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar