Tanah yang meradang
Hampar mata ku pandang hanya gersang
Tak pernah mengerti apa
tingkap masa selalu menyisakan dusta
Ada harap yang tak pernah tertangkap
di liang gendang telinga,
atau sedikit ngiang di relung jiwa
Sekap sebisa mungkin kau dekap
Hai para jiwa yang kan bergelut dalam kancah
Pegang kuasa warisan sultan tlah kehilangan trah
Terus bisakah kau lurus
Kembara mimpi negeri tak terurus
Retak, pecah, liang ranah
Meretas higga getas sampai kutemukan pantas
Di Sudut waktu kan kah terejawantah
mengerut sunggut menggigil lutut
Jadi patut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar