Perspektif Rasa

Tentang aku memahami rasa dari nikmat enam indra yang diberi Sang Kuasa.

Kamis, Juni 23, 2005

SEPI


Selisik angin delik hati
aura terwakili kesenyapam diri
kosong... Hampa...
dalam desah tak terkata

Episode tertunda
terkapar luka
daya tlah lama dirampas
bekas tinggal seutas

Persinggahan seperti istana pasir
indah dipandang ringkih dipegang

Interlude samar buatku takut
gamang dalam kalut


damarati, Mei 2005 Antara Rumah Dunia dan rumahku
Diposting oleh Unknown di 6:23 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

  • ►  2019 (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2011 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2009 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2008 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2007 (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2006 (20)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
  • ▼  2005 (47)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (3)
    • ▼  Juni (7)
      • DUA RATUS RIBU
      • KOMEDI KEHIDUPAN
      • TANAH YANG MERADANG
      • Cukuplah DIA Cintaku
      • SEPI
      • MEMBACA MIMPI
      • MERENTAS MIMPI
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (16)
    • ►  Januari (6)

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.