Jumat, Januari 21, 2005

Relung

relung

Terpejam ku bertahan hadapi kenyataan
Jeruji tajam menikam menusuk rabuku tertahan
Menjelmakan semburat legam mengalirkan penyesalan
Adakah lagi seberkas sinar di hati
Mungkinkah berarti genangan duka ini
Disana kubentangkan harapan keindahan
Jalani hidup yang muram di antara nista cercaan
Menggemakan relung ku kelam menantikan pencerahan

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Suatu kali soulmateku ini pernah menasehatiku ketika aku sedang kehilangan seorang matahari;
"di dunia ini pasti ada sedih dan senang, keduanya saling mewarnai,tak akan indah dunia jika hanya bahagia yang ada, buram pula dunia jika kesedihan merajut kehidupan maka bersyukurlah saat bahagia itu datang, dan bersabarlah saat derita menyerang.
semoga soulmateku ini bisa tersenyum;-)

Anonim mengatakan...

Suatu kali soulmateku ini pernah menasehatiku ketika aku sedang kehilangan seorang matahari;
"di dunia ini pasti ada sedih dan senang, keduanya saling mewarnai,tak akan indah dunia jika hanya bahagia yang ada, buram pula dunia jika kesedihan merajut kehidupan maka bersyukurlah saat bahagia itu datang, dan bersabarlah saat derita menyerang.
semoga soulmateku ini bisa tersenyum;-)

Anonim mengatakan...

Suatu kali soulmateku ini pernah menasehatiku ketika aku sedang kehilangan seorang matahari;
"di dunia ini pasti ada sedih dan senang, keduanya saling mewarnai,tak akan indah dunia jika hanya bahagia yang ada, buram pula dunia jika kesedihan merajut kehidupan maka bersyukurlah saat bahagia itu datang, dan bersabarlah saat derita menyerang.
semoga soulmateku ini bisa tersenyum;-)